Jumat, 08 Juni 2012

REMAJA MASJID DAN RADIKALISME (wawancara oleh Imam Baihaqi)


WAWANCARA


Jumat (08/06). Paham dan aksi radikalisme tumbuh berkembang menjadi ideologi serta identitas yang mengancam multikulturalisme dan heterogenitas masyarakat negeri ini. Kelompok radikalisme menebar teror, menumbuhkan ideologi kebencian pada keyakinan serta golongan lain berbeda haluan teologi, ideologi, dan bahkan gerakan politik. Dalam perekrutan anggota, seringkali mereka mencari orang-orang yang sedang haus mendalami agama (orang awam) agar mau mengikuti ajaran mereka. Tidak sedikit yang menjadi korban/kelompok radikal dari kalangan terpelajar sampai remaja masjid. “Paham radikalisme dapat mengehancuran bangsa,” ujar Yusuf, seorang mahasiswa salah satu Peruruan Tinggi di Jakarta dan salah satu pengurus remaja masjid At-Takwa di komplek Perumahan Lembah Pinus Pamulang Tanggerang Selatan. Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang Anda ketahui tentang radikalisme?
Radikalisme adalah faham yang mengamalkan agamanya berdasarkan tekstual semata, kaku tidak mau melihat perkembangan zaman. sehingga ketika didapati suatu ayat perintah untuk berjihad (berperang) misalnya, mereka benar-benar menerapkannya sekarang tanpa melihat turunnya ayat pada waktu itu.  

Apakah paham radikalisme berbahaya bagi bangsa Indonesia?
Tentu sangat berbahaya. Pola pikir atau cara pandang merekalah yang dapat menyebabkan kehancuran bangsa. Mereka akan menganggap selain golongan dari mereka adalah musuh.

Saat ini, banyak kekerasaan yang mengatasnamakan agama. Bagaimana anda melihat hal ini?
Kurangnya pendalaman dalam hal agama itulah yang menyebabkan kekerasaan atas nama agama seperti yang dilakukan salah satu ormas Islam. Mereka merusak, mengobrak-abrik, membakar bahkan sampai tahap mengebom tempat yang dianggapnya sarang maksiat.

Seringkali mereka membawa nama jihad untuk tujuan tertentu, apa pendapat Anda?
Kata Jihad kalau dilihat dari akar katanya mempunyai arti berjuang. Biasanya jihad selalu di sandarkan pada fi sabilillah  yang berarti berjuang di jalan Allah. Menurut saya, ada kesalahpahaman dalam menafsirkan makna jihad bagi mereka (red-kelompok radikalisme).

Sebagai remaja masjid, Bagaimana para pemuda masjid membekali diri dari paham tersebut?

Biasanya kita selalu mengadakan kajian perkembangan Islam sebulan sekali dengan mengundang ustaz yang sudah tahu kredibiltasnya, bukan asal pilih. Karena banyak dari kelompok radikal juga menjadi ustaz dan sering mengisi pengajian di masjid.  
apa harapan anda kepada remaja-remaja masjid lain untuk tidak terpengaruh?

Perdalamilah agama dengan seutuhnya, tidak setengah-setengah. Jangan mentang-mentang baru mengaji dan merasa yang didapat benar lantas menyalahkan orang lain. sering-seringlah berdiskusi atau undang pembicara yang berkompeten.





1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum.wr.wb..
    Mas Imam, ini tulisan yang menarik.

    Saya saran bagaimana kalau jawabannya lebih dilengkapi lagi. Ya, hehe, pancing-pancing sedikit biar yang diwawancarai lebih banyak berbicara.

    Terimakasih.

    Tolong baca tulisan saya juga ya, Mas.
    http://penabirru.blogspot.com/2012/06/remaja-islam-dan-islamfobia.html
    :)

    Salam,
    Isti Toq'ah

    Wassalamu'alaikum.wr.wb...

    BalasHapus