Minggu, 29 Juli 2012

Berbeda Awal Puasa Tetapi Tetap Kokoh Dalam Persatuan

Berbeda Awal  Puasa Namun Tetap Kokoh Dalam Persatuan
Oleh : Sutiawan Sadra

 

Berbeda menentukan awal puasa sudah menjadi hal yang sering dibicarakan banyak orang disaat menjelang bulan suci Ramadhan. Perbedaan ini sudah dari dulu menghiasi ruang lingkup manusia.
Perbedaan menjadi sesuatu momok yang sangat menakutkan apabila perbedaan banyak menimbulkan sesuatu yang berdampak negatif dan cenderung merugikan manusia. Tapi perbedaan itu sah-sah saja karena itu adalah sebuah ciri khas dari mahluk ciptaan tuhan yang berakal. Di dunia ini banyak sesuatu yang berbeda secara kasap mata, tetapi dari semua perbedaan yang ada di dunia ini mempunyai sebuah unsur yang sama yaitu sama-sama mahluk ciptaan Tuhan.
Sekarang, perbedaan dalam setiap muslimin menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas, apalagi sekarang dibulan suci ramadhan, banyak kaum muslimin berbeda dalammenentukan hari awal pertama puasa. Seperti contoh di Indonesia, ada beberapa golongan kaum muslimin Indonesia yang berbeda dalam menentukan hari pertama puasa.
Dalam hal menentukan sesuatu itu memang inginnya kita sama. Akan tetapi mau-tidak mau kita akan menemukan perbedaan dalam menentukan sesuatu itu. Ini semua adalah anugerah Tuhan. Pada intinya kita jangan melihat dari perbedaan itu tapi lihatlah dari kesamaannya. Kita berbeda dalam menentukan hari pertama puasa tetapi apakah kita berbeda dalam hal bertauhid, dalam hal iman kepada nabi dan kepada rukun iman dan yang lain sebagainya. Tentu jelas tidak, kita lebih benyak kesamaannya dibanding perbedaannya.
Kesamaan yang dibeda-bedakan terkadang timbul dari perasaan yang lain. Pada intinya mereka juga sudah tahu bahwa mereka itu sama, hanya saja apabila dipengaruhi oleh faktor atau unsur yang lain yang mereka menginginkan dalam garis perbedaan itu sehingga mereka tetap bertahan dalam ranah perbedaan.
Boleh saja berbeda dalam menentukan hari pertama puasa, asalkan tetap  dalam persatuan yang kokoh sesama kaum muslimin. Perbedaan jangan sampai meruntuhkan genggaman kaum muslimin. Perbedaan jangan sampai membawa kita pada kehancuran. Karena apabila sampai kita terpecah belah, musuh-musuh islam di luar sana akan sangat bahagia mendengar kabar perpecahan kaum muslimin.
Agar perbedaan itu tidak merusak kedalam batang kaum muslimin, hendaknya umat muslim mempunyai beberapa sikap pada diri dalam menanggapi perbedaan. Ada beberapa sikap yang menurut saya harus dimiliki oleh kaum muslimin yaitu berpengetahuan yang luas, kesabaran yang teguh, dan sikap toleransi yang tinggi.
Dengan berpengetahuan yang luas seseorang tidak akan cepat menjastifikasi pendapat orang lain. Orang yang berpengetahuan luas akan lebih mengetahui pmakna dari perbedaan, mereka tidak mempunyai pemikiran yang sempit. Dengan seseorang memiliki pengetahuan yang luas kita akan tetap kokoh dalam persatuan ketika menghadapi perbedaan.
Dengan keteguhan kesabaran, seseorang akan tetap kokoh dalam persatuan dalam menghadapi perbedeaan. Disaat mereka mendapatkan sesuatu hal yang berlainan dengan pendapatnya, mereka akan lebih bisa menerima perbedaan tanpa mereka harus memaksakan pendapat mereka untuk dijalankan.
Dan yang ketiga dengan sikap toleransi yang tinggi, seseorang akan lebih menghargai pendapat orang lain yang mereka juga pada intinya berhak mengemukakan pendapat selama mereka tidak keluar dari jalur yang telah ada. Bila memang keluar dari jalur yang ada maka kita harus meluruskan pendapat mereka.
Ini hanya beberapa contoh sikap yang harus dimiliki seseorang dari sekian banyaknya sikap yang harus dimiliki. Kita berharap semoga walaupun beberapa kali ini kita berbeda dalam menentukan awal puasa tapi teteap kita kokoh daalam persatuan.
 Menurut teman saya ada yang mengatakan bahwa bukannya banyak perbedaan di dunia ini akan tetapi banyak kesamaan yang di beda-bedakan,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar