Sabtu, 09 Juni 2012

Remaja Islam dan Islamfobia


Wawancara oleh Isti Toq'ah dengan LDK Zahirul Ma'ala President University
Selasa, 5 Juni 2012
Ketua Lembaga Dakwah Kampus Zahirul Ma’ala     : Muhammad Arif Resa (Industrial Engineering 2010)
Ketua Koordinator Akhwat Zahirul Ma’ala               : Nurul Mar’atus Solikhah (International Relations 2010)
  
     Wish list dan Wawancara:

Apa ya Islamfobia dari pandangan kalian?
Islamfobia merupakan fenomena masyarakat non-Muslim yang merasa anti dengan Islam. Alasannya bisa karena trauma dengan apa yang pernah mereka alami. Contohnya, mereka pernah jadi korban pihak-pihak di dalam Islam yang tidak bertanggung jawab. Paling parah seperti menjadi korban terorisme. Jadi, mereka lebih memilih untuk tidak brhubungan lagi dengan kaum Muslim. Walaupun padahal belum tentu semua Muslim seperti itu kan?
  
Mengapa Islamfobia semakin memburuk dari waktu ke waktu?
Ini karena tindakan beberapa pihak di dalam Islam tadi yang memulai Islamfobia juga semakin memburuk. Contohnya saja cara FPI yang kurang tepat dengan memborong semua tiket konser Lady Gaga dengan mengancam akan melakukan anarkisme. Semestinya mereka mengecek dulu apa yang bisa dipersalahkan dari Lady Gaga, apakah hanya alasan busananya? Itu menurut kami masih tidak seberapa dengan para penyanyi dangdut keliling.
Lalu, kalau memang alasan ideologi yang kurang baik yang dibawa Lady Gaga, semestinya FPI cukup meminta pihak pembuat kebijakan untuk bertindak tegas. Kami rasa yang dilakukan Kementerian Agama dan Kepolisian sudah cukup baik.

Bagaimana upaya kalian melalui ZM (Zahirul Ma’ala) memberantas Islamfobia, khususnya di President University ini?
Sebagaimana kita ketahui univeristas kitalah yang paling berbeda dengan yang lainnya. Kita paling multikuturalisme, termasuk multiagama dan kepercayaan. Kalau mau ketemu orang atheis pun ada di sini. Jadi kita lebih ke bagaimana membangun pandangan tentang Islam yang baik di mata umum, bukan hanya yang Islam. Toh yang Islam juga kebanyakan seperti itu. Inilah juga alasan strategi kita membuat ZM dikenal dulu dengan mengikutsertakan mereka. Sehingga, dalam setiap acara ZM kami membuka diri untuk siapapun bergabung menjadi peserta ataupun panitia. Misalnya dalam kegiatan Tadabur Alam beberapa bulan lalu. Kegiatan Ta’lim mingguan juga setelah tahun ini berganti kepengurusan, kami bersyukur junior kita satu misi dengan kita. Mereka cepat-cepat mengganti pengisi Ta’lim yang kurang bisa merangkul umat. Bukankah poin kami hadir di sini untuk membantu mereka semua, kita semua merasakan Islam adalah rahmatan  lil ‘alamin?
Tahun ini juga menjadi kebangkitan kami. Sebagaimana kita tahu angkatan senior kita terlalu eksklusif karena kurang bisa memahami situasi dan kondisi. Rencana kami ada evolusi bagi ZM, bukan revolusi. Tahun depan atau dua tahun kemudian, bisa saja ZM mulai membuat kegiatan yang lebih besar dan lebih ’Islami’ setelah ZM dikenal cukup akrab.

Siapa contoh organisasi pemuda Islam yang berkontribusi positif dalam memberantas Islamfobia?
Kami sangat mengapresiasi teman-teman LDK UI dan ITB. Gaung mereka terasa sampai ke luar kampus mereka. Walaupun di beberapa hal masih ada pemikiran ’eksklusif’ mereka yang semestinya bisa dikurangi. Namun, sejauh masih dalam batas wajar dan bisa diterima umat, itu bukan masalah.
Kami sangat menyayangkan beberapa LDK yang terlalu menutup diri bagi umat yang tidak sepaham dengan mereka. Ada sebuah LDK di salah satu universitas di Lampung yang terkesan hanya menerima satu jenis pemikiran saja. Padahal dari Islam saja kita tahu sudah terpecah menjadi 73 bagian. Kenapa harus memperbesar jarak ini?

Kapan ZM memulai membantu masyarakat, khususnya di sekitar President University?
Di luar kebiasaan ZM berbagi pada saat Idul Adha. Dilanjutkan dengan Ta’lim di Istiqlal pada Maulid Nabi beberapa bulan lalu. Pada Isra Mi’raj ini, ZM berencana akan melakukan Tabligh Akbar di luar kampus. Kalau masyarakat semakin bisa menerima di kesempatan-kesempatan ini, untuk selanjutnya kami tidak hanya akan berinteraksi dengan masyrakat di momen-momen tertentu saja. Maksud ZM, lebih rutin dan intens lagi. Jadi, masyarakat bisa ikut merasakan manfaat adanya LDK di universitas yang dekat dengan mereka.

Dimana rencana ZM akan memulai perannya di masyarakat?
Masyarakat mendukung dan mengijinkan kami menggunakan masjid mereka di Lemah Abang sebagai kawasan yang paling dekat dengan kampus kita. ZM berharap kegiatan ini bisa bermanfaat dan berkelanjutan. Awalnya ini juga tidak sengaja, tapi kami percaya Allooh-lah yang membantu ZM dengan niat yang baik insha Allooh. Sewaktu beberapa akhwat hadir di Ta’lim di masjid itu, kami sempat berbincang-bincang dengan warga dan pengisi Ta’lim, jadilah memantapkan rencana ZM. Alhamdulillah.
http://www.facebook.com/zahirul.maala

2 komentar:

  1. salam

    aksanti, menarik sekali tema bahasan yang diambil ...

    BalasHapus
  2. Jazakallah saudaraku :)
    So are you.

    BalasHapus